Mana yang harus dipilih antara pacaran atau ta’arufan

Sebagian remaja yang mengaku dirinya sebagai generasi kekinian menganggap pacaran adalah hal wajib dilakukan dalam hidup mereka. Rasa minder karena tidak kunjung memiliki pacar menjadi senjata mereka untuk segera mencari pacar demi menutupi gengsi karena dianggap tidak laku. Namun benarkah demikian? Apakah pacaran itu benar-benar diharuskan? Bagaimana bila digantikan dengan proses ta’aruf?  Berikut penjelasannya.
Mana yang harus dipilih  antara pacaran atau ta’arufan


Dalam pacaran, kita dibebaskan untuk memilih dengan siapa kita akan berpacaran, tak perduli dia berasal dari mana, bagaimana sifatnya, bagaimana latar belakang pendidikan dan keluarganya. Yang penting nyaman dan dapat menjadi penutup gengsi. Pacaran hanya sebuah proses pengumbaran nafsu, tidak ada sekat yang membatasi pacaran, asal saling suka saja sudah cukup. Sedangkan ta’aruf justru sebaliknya. Ta’aruf  berarti proses pengenalan secara sehat, yang artinya semua harus diperhatikan. Baik itu agama, kepribadian, latar belakang keluarga serta pendidikan. Latar belakang agama dalam konteks taaruf sangat ditekankan. Seorang dengan agama yang baik akan membawa dampak yang baik pula bagi si calon pasangan.

Dalam metode pacaran dan taaruf perbedaannya ibarat langit dan bumi. Pacaran tidak mengenal aturan, norma dan hukum agama. Bagi mereka yang mengiyakan untuk menjalin komitmen pacaran mereka akan merasa berhak untuk memiliki satu sama lain. Mereka menganggap bahwa pacar kita ya punya kita, padahal secara ikatan mereka belum sah satu sama lain. Sedangkan taaruf  dalam hal saling mengenal kita sangat dibatasi. Proses pengenalan harus melibatkan semua keluarga. Karena bila kita mencitai calon suami atau istri kita kita juga harus mencintai keluarga mereka, terutama ayah dan ibu si calon pasangan. Dalam taaruf tidak dihalalkan untuk melakukan hal yang tidak ada pada konsep taaruf.

Tararuf lebih kepada saling mengenal secara mendalam , taaruf merupakan salah satu gerbang utama menuju suatu lembar hidup yang baru yaitu pernikahan. Taruf adalah proses mencerna kekurangan satu sama lain. Taaruf bukan menuntut namun menyelami hati dan fikiran si calon pendamping. Taaruf lebih dibilang sehat karena kita benar-benar menjauhi zina. Jangka proses taaruf pun harus ditentukan. Serta harus ada kejelasan untuk proses ke yang lebih baik. Proses taaruf berarti  berusaha mencari yang terbaik, yang benar-benar tulus mencintai bukan hanya kita namun juga keluarga kita. Kejauhan dari zina dan hal-hal negatif lainnya dapat menuai keluarga yang bahagia dikemudian hari. Serta kebahagiaan yang tidak hanya ada didunia namun juga di akhirat nanti.

Maka dari sekarang jangan ragu untuk meninggalkan pacaran dan beralih ke taarufan. Sudahlah orang akan memandang kita seperti apa. Yang tahu tentang kita adalah kita sendiri dan yang tahu tentang jodoh kita adalah allah swt. Berupayalah menjalankan amalan-amalan yang baik untuk mendapat ridho dan keselamatan dunia akhirat , amin.

0 Response to "Mana yang harus dipilih antara pacaran atau ta’arufan"

Posting Komentar