Sejarah Dari Brigata Curva Sud (BCS)

BCS kepanjangan dari Brigata Curva Sud adalah pendukung fanatik kesebelasan sepak bola PSS Sleman. Markasnya berada di tribun selatan stadion Maguwoharjo. Sedikit unik dari suporter – suporter lainya BCS mempunyai koreografi yang tertata rapi saat mendukung tim kesayangannya, dan tidak hanya itu BCS juga mewajibkan anggota klubnya untuk memakai sepatu dan berpakaian rapi saat berada di tribun lapangan untuk mendukung timnya.


BCS setia menyanyikan yel - yel saat timnya bertanding, mereka sungguh kreatif dengan menyanyikan lagu yang tidak biasa di kumandangkan suporter lain. Mereka mempunyai lirik bahAsa Inggris dan bahAsa Italia untuk mendukung tim PSS Sleman.Ini yang sangat mengagumkan, tidak hanya BCS (Brigata Curva Sud) yang banyak digeluti oleh laki – laki, PSS Sleman juga memiliki LCS (Ladies Curva Sud) suatu organisasi kelompok suporter PSS Sleman yang di dalamnya beranggotakan wanita. Wanita karier, pelajar, mahasiswa, maupun ibu rumah tangga yang bersatu dalam club untuk mendukung tim PSS Sleman.

Tak hanya keunikan – keunikan yang di berikan suporter BCS namun loyalitas yang tinggi juga diberikan kepada tim kesebalasan PSS Sleman ini. Apa – apa saja yang diberikan BCS terhadap PSS Sleman sebagai tanda loyalitas. Akan dibahas sebagai berikut.

BCS membeli tiket saat pertandingan. BCS (Brigata Curva Club) selalu membeli tiket masuk stadion saat ingin menonton dan mendukung tim PSS Sleman. Mereka membiasakan budaya membeli tiket agar seluruh penonton tanpa kecuali BCS sang suporter fanatik agar membeli tiket, tak hanya itu BCS juga memberikan dana kreatifitas untuk mendukung tim kesebelasannya.

Koreografi yang tertata rapi. Sungguh kreatif tim suporter ini, karena di setiap pertandingan tim kebanggannya itu semua anggota BCS membawa kertas yang warnanya berbeda – beda, yang nantinya sewaktu diangkat akan membentuk suatu koreografi yang indah dan tertata sangat rapi. Sehingga tindakan yang di lakukan BCS ini mampu membakar semangat tim kesebelasan PSS Sleman.

Mau membantu masalah keungan klub. Meniru dari suporter - suporter luar negri yang menghidupi klubnya BCS pun ingin menerapkannya di Indonesia, mereka membantu klubnya dalam hal keuangan. Berdsarkan pengalaman tim - tim yang tidak bisa membayar gaji pemainnya hingga tunggakan beberapa bulan itu akan membuat semangat pemain turun dan bisa terjadi kekalahan karena masalah keuangan yang belum terselesaikan.

2 babak penuh BCS (Brigata Curva Sud) bernyanyi di tribun lapangan. Tak henti – hentinya tim suporter ini mnyanyikan lagu - lagu yang membuat tim kesebelasan Sleman bersemangat memasukkan bola dan meraih angka kemenangan.

Tim suporter yang patut diacungi jempol dan wajib menjadi teladan bagi suporter – suporter sepak bola lain agar setiap ada pertandingan suporternya TIDAK melakukan kericuhan, bukan jamannya lagi membuat keonaran. Mari kita tumbuhkan rasa nasionalinme di dalam tubuh BCS (Brigata Curva Sud) dan tim suporter sepak bola Indonesia.Terima kasih para pembaca atas waktu yang diluangkan untuk membaca artikel saya, semoga bermanfaat.

silahkan baca juga artikel tentang Sejarah Smeck Hooligan Pendukung PSMS

0 Response to "Sejarah Dari Brigata Curva Sud (BCS)"

Posting Komentar